Kamis, 27 Juli 2017

Sejarah Perkembangan Tulisan Arab

Bangsa Arab memberi pengaruh terhadap peradaban dunia tidak hanya dengan agama - Islam - tetapi juga mewarisi bahasa dan tulisan. Dimana ketiganya saling memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Jika agama Islam pergi, bahasa Arab dan menulis Arab juga pergi. Arab menjadi dan tetap menjadi bahasa nasional - bahasa ibu - dari Afrika Utara dan seluruh negara-negara Arab di Timur Tengah.

Bahkan bahasa Arab tidak hanya menjadi bahasa nasional bangsa arab, akan tetapi sudah menjadi bahasa agama dimanapun Islam berada, karena Quran ditulis dalam bahasa Arab. Seorang Iman memimpin shollat dan doa dalam bahasa Arab, seluruh ummat Islam di dunia melaksanakan bacaan sholat dan doanya dalam bahasa Arab.

Beberapa negara mayoritas muslim tidak selalu mengadopsi bahasa Arab dan menjadikannya sebagai bahasa sehari-hari mereka. Akan tetapi tidak sedikit diantara negara-negara  tersebut menjadikan tulisan Arab digunakan untuk menulis bahasa yang tidak memiliki hubungan etimologis dasar dengan bahasa Arab. Bahasa Iran, Afghanistan, dan Pakistan semuanya ditulis dalam huruf Arab, seperti bahasa Turki sampai sekitar lima puluh tahun yang lalu. Hal ini juga digunakan di Kashmir dan di beberapa tempat di Semenanjung Melayu dan Hindia Timur, dan di Afrika digunakan di Somalia dan ke bawah pantai timur selatan sejauh Tanzania.

Huruf Arab berasal dan berkembang dari script kuno yaitu Nabatea, dialek Aram digunakan di Arabia utara dan apa yang sekarang Jordan selama kira-kira seribu tahun sebelum dimulainya era Islam. Tampaknya jelas bahwa Syria juga memiliki beberapa pengaruh pada perkembangannya. Prasasti paling awal yang telah ditemukan yang identifiably Arab adalah salah satu di Sinai yang berasal dari sekitar tahun 300. Naskah lain Semit yang digunakan pada waktu yang sama dan yang ditemukan pada prasasti di Arabia selatan adalah asal dari alfabet sekarang digunakan untuk Amharik, bahasa resmi dari Ethiopia.

Huruf Arab memiliki dua puluh delapan huruf (huruf tambahan telah ditambahkan untuk melayani kebutuhan bahasa non-Arab yang menggunakan tulisan Arab, seperti Iran dan Pakistan), dan masing-masing huruf dapat memiliki hingga empat bentuk yang berbeda . Semua surat-surat secara ketat berbicara konsonan, dan tidak seperti alfabet Romawi digunakan untuk bahasa Inggris dan bahasa Eropa yang paling tulisan Arab pergi dari kanan ke kiri.

Perbedaan lain yang signifikan adalah bahwa tulisan Arab telah digunakan lebih luas untuk dekorasi dan sebagai sarana ekspresi artistik. Ini bukan untuk mengatakan bahwa alfabet Romawi (dan lain-lain seperti Cina dan Jepang, misalnya) tidak hanya sebagai dekoratif dan belum digunakan sama imajinatif. Sejak penemuan pencetakan dari jenis, namun, kaligrafi (yang berarti, secara harfiah "menulis indah") telah datang untuk digunakan dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa Eropa lainnya hanya untuk dokumen khusus dan pada kesempatan khusus dan telah menolak untuk status relatif seni minor.

Di negara-negara yang menggunakan huruf Arab, di sisi lain, kaligrafi terus digunakan tidak hanya pada dokumen-dokumen penting, tetapi untuk berbagai keperluan artistik lainnya juga. Salah satu alasannya adalah bahwa sifat kursif dari tulisan Arab dan beberapa keanehan lainnya membuat adaptasi untuk mencetak sulit dan menunda pengenalan mesin cetak, sehingga dunia Arab berlangsung selama beberapa abad setelah masa Gutenberg mengandalkan tulisan tangan untuk produksi buku (terutama Quran) dan dokumen-dokumen hukum dan lainnya. Penggunaan tulisan Arab karena itu cenderung untuk mengembangkan ke arah kaligrafi dan pengembangan bentuk-bentuk artistik menyenangkan dari huruf tangan, sementara di Barat tren telah menuju pencetakan dan pengembangan jenis wajah hias dan kadang-kadang rumit.

Lain dan mungkin alasan yang lebih penting adalah satu agama. The Quran tempat melarang representasi dari manusia atau hewan dalam gambar, atau lukisan, tetapi sebagai Islam diperluas dalam tahun-tahun awal itu mewarisi beberapa prasangka terhadap seni rupa semacam ini yang sudah berakar di Timur Tengah. Selain itu, umat Islam awal cenderung menentang seni figural (dan dalam beberapa kasus semua seni) sebagai mengganggu masyarakat dari menyembah Allah dan memusuhi agama ketat unitaris diberitakan oleh Muhammad, dan semua empat sekolah hukum Islam melarang penggunaan gambar dan, menyatakan bahwa pelukis tokoh bernyawa akan celaka di hari kiamat. Dimanapun ornamen artistik dan dekorasi yang diperlukan, oleh karena itu, seniman Muslim, dilarang untuk menggambarkan, bentuk manusia atau hewan, untuk sebagian besar dipaksa untuk resor baik untuk apa yang telah datang untuk dikenal sebagai "arabesque" (desain berdasarkan bentuk geometris ketat atau pola daun dan bunga) atau, sangat sering, untuk kaligrafi. Kaligrafi Arab itu datang untuk digunakan tidak hanya dalam memproduksi salinan Al-Qur'an (penggunaan pertama dan selama berabad-abad yang yang paling penting), tetapi juga untuk semua jenis tujuan artistik lainnya juga pada porselen dan metalware, untuk karpet dan tekstil lainnya, pada koin, dan sebagai ornamen arsitektur (terutama pada masjid dan makam, tetapi juga, terutama dalam beberapa tahun kemudian, pada bangunan lain juga).

Pada awal era Islam dua jenis naskah tampaknya telah digunakan - baik yang berasal dari berbagai bentuk Nabatea, alfabet. Salah satunya adalah persegi dan sudut dan disebut Kufi (setelah kota Kufah di Irak, meskipun itu digunakan jauh sebelum kota itu didirikan). Itu digunakan untuk pertama, salinan tulisan tangan dari Quran, dan untuk dekorasi arsitektur di tahun-tahun awal Kekaisaran Islam. Yang lainnya, yang disebut naskhi, lebih bulat dan kursif dan digunakan untuk surat-surat, dokumen bisnis, dan dimanapun kecepatan daripada formalisme rumit diperlukan. Pada Kufi abad kedua belas adalah usang sebagai script bekerja kecuali untuk keperluan khusus dan di barat laut Afrika, di mana ia berkembang menjadi gaya Maghribi penulisan masih digunakan di daerah saat ini. Naskhi, script bulat, tetap digunakan dan dari itu sebagian besar banyak gaya kemudian kaligrafi Arab telah dikembangkan.

Kaligrafi berkembang selama era Umayyah di Damaskus. Selama periode ini ahli-ahli Taurat mulai modifikasi asli tebal dan berat Kufi script ke bentuk yang digunakan hari ini untuk tujuan dekoratif, serta mengembangkan sejumlah skrip baru yang berasal dari naskhi lebih kursif. Itu di bawah Abbasiyah, bagaimanapun, kaligrafi yang pertama kali mulai sistematis. Pada paruh pertama abad kesepuluh 'Abbasiyah wazir Ibnu Muqlah menyelesaikan pengembangan Kufi, menetapkan beberapa aturan bentuk dan proporsi yang telah diikuti oleh ahli kaligrafi sejak saat itu, dan pertama untuk mengembangkan apa yang menjadi klasifikasi tradisional tulisan Arab ke dalam "enam gaya" script kursif: naskhi (dari mana jenis pencetakan hari yang paling hadir berasal), Thuluth (a hasil yang lebih kursif dari naskhi), rayhani (versi yang lebih hiasan Thuluth), muhaqqaq (script berani dengan flourishes diagonal sweeping), tawqi '(berbagai agak kompresi Thuluth di mana semua huruf kadang-kadang bergabung satu sama lain), dan ruq'ah (gaya umum digunakan saat ini untuk tulisan tangan biasa di sebagian besar dunia Arab). Itu dari enam ini, dan dari Kufi, bahwa ahli kaligrafi kemudian, tidak hanya di dunia Arab, tetapi di Iran, Turki, dan di tempat lain juga, dikembangkan dan dielaborasi script lainnya.

Di Iran, misalnya, ada mulai dipakai script sangat anggun dan halus disebut ta'liq, di mana stroke horizontal huruf yang memanjang dan yang sering ditulis pada sudut di halaman. Dari ta'liq, pada gilirannya, naskah lain yang disebut nasta'liq berasal yang menggabungkan naskhi Arab dan Persia ke dalam tailiq script indah ringan dan dapat dibaca.

Itu di Ottoman Turki, bagaimanapun, bahwa kaligrafi mencapai perkembangan tertinggi setelah berbunga kreatif awal telah memudar di tempat lain di Timur Tengah. Jadi terkenal adalah kaligrafi Ottoman, pada kenyataannya, bahwa pepatah populer adalah bahwa "The Quran diturunkan di Mekah, dibacakan di Mesir, dan ditulis di Istanbul." Dinasti Utsmani tidak puas hanya untuk meningkatkan dan mengembangkan jenis script yang mereka warisi dari orang-orang Arab dan Persia tetapi juga menambahkan sejumlah gaya baru untuk repertoar kaligrafer itu.

Satu tambahan penting oleh kaligrafi Ottoman adalah script yang disebut diwani, disebut dari diwan kata (yang berarti dewan negara atau kantor pemerintah) karena itu pada awalnya digunakan terutama untuk dokumen yang dikeluarkan oleh Ottoman Dewan Negara. Ini adalah script yang sangat anggun dan sangat dekoratif, dengan flourishes diagonal yang kuat, meskipun kurang mudah dibaca dari beberapa gaya lain. Setelah perkembangannya di Turki, itu menyebar ke negara-negara Arab dan digunakan saat ini untuk dokumen formal dan juga dekorasi sebagai arsitektur.

Contoh lebih atau kurang standar jenis naskah seperti ini tidak dengan cara apapun knalpot jumlah gaya. Kaligrafi Islam telah bereksperimen tanpa henti dan telah sangat imajinatif. Kontribusi lain Turki yang khas adalah Tughra, rendering rumit dan sangat bergaya dari nama-nama sultan Ottoman, awalnya digunakan untuk otentikasi dekrit kekaisaran. Tughra itu kemudian datang untuk digunakan baik di Turki dan oleh penguasa t negara-negara Arab sebagai semacam lambang kerajaan atau lambang, pada koin dan perangko dan dimanapun mantel lengan atau monogram kerajaan akan digunakan oleh pemerintah Eropa.

Variasi lain yang tidak biasa kaligrafi, tidak sering digunakan saat ini, adalah gaya yang disebut Muthanna (bahasa Arab untuk "dua kali lipat"). Ini tidak benar-benar jenis naskah itu sendiri tetapi terdiri dari teks dalam salah satu script standar seperti naskhi bekerja ke dalam pola di mana satu setengah adalah bayangan cermin dari yang lain. Bahkan lebih imajinatif adalah apa yang dapat disebut kaligrafi bergambar, di mana teks (biasanya pengakuan iman, sebuah ayat dari Al-Qur'an, atau e frase lain dengan makna keagamaan) ditulis dalam bentuk burung, hewan, pohon, perahu, atau benda lain. Sebuah ayat Alquran dalam huruf Kufi, misalnya, dapat ditulis sehingga membentuk gambar masjid dan menara.

Seni kaligrafi masih sangat hidup di dunia Arab dan dimanapun huruf Arab digunakan. Daftar penggunaan sehari-hari hampir tidak pernah berakhir: koin dan uang kertas menanggung karya kaligrafi ahli, poster-poster dan tanda-tanda iklan di setiap kota menunjukkan seni kaligrafi, seperti halnya sampul dan judul halaman dari setiap buku, dan berita utama dalam setiap surat kabar dan majalah telah ditulis oleh tangan. Kaligrafi - seni "menulis indah"-terus menjadi sesuatu yang tidak hanya sangat dihargai sebagai ornamen dan dekorasi tetapi sangat praktis dan berguna juga.

Sumber : http://www.islamicity.com   -  http://www.robians.com/2014/06/sejarah-tulisan-arab.html#.WXWkIelLc2w
Continue reading

Rabu, 26 Juli 2017

Khat Kufi, kaligrafi tertua sepanjang sejarah perkembangan kaligrafi Islam.

Gaya penulisan Kufi atau khat Kufi merupakan pengembangan dari bentuk naskah kuno sebelumnya yaitu bentuk Nabatean. Kufi mulai berkembang dan dikenal secara luas sebagai gaya penulisan indah pada abad ke 7 masehi. Gaya penulisan kaligrafi ini banyak digunakan untuk penyalinan Alquran periode awal. Karena itulah, gaya penulisan Kufi ini disebut sebagai model penulisan paling tua diantara semua gaya penulisan kaligrafi Islam.

Nama kufi itu sendiri dipercaya disadur dari nama tempat berkembangnya kaligrafi jenis ini, yaitu di sebuah daerah di Irak bernama Kufa. Khat Kufi memiliki ciri-ciri bentuk huruf yg khas didominasi oleh bentuk garis yang kaku, patah-patah, siku-siku, dan terkesan formal.

Diantara jenis Khat Kufi yang berkembang antara lain :
  1. Kufi Musyajjar (Floriated Kufi), yaitu model Kufi di mana garis Vertikalnya diperluas ke bentuk dedaunan dan bunga dalam berbagai ukuran.
  2. Kufi Mudhaffar (Plaited Kufi), yaitu jenis tulisan tulisan Kufi dengan huruf-huruf vertikalnya didominasi oleh persinggungan huruf yang saling berkait dan bersilang dalam jalinan antara satu huruf dengan huruf yang lain.
  3. Kufi murabba (Squared Kufi), yaitu komposisi bentuk huruf terdiri dari garis-garis lurus horizontal yang dihubungkan dengan garis-garis vertikal hingga tercipta sudut atau bersiku-siku berbentuk persegi empat. Jika diamati secara seksama, Kufi Muraaba terkesan komposisi hurufnya selalu membentuk persegi dengan tingkat kerapatan huruf dan spasi huruf lainnya saling mengisi.
  4. Kufi Muzakhraf (Illuminated Kufi), adalah khat Kufi yang dipadukan dengan zukhrufiyah yang ragam ornamen bunga berbentuk geometris. 
  5. Kufi Mushafi, yaitu jenis penulisan Kufi yang sering digunakan untuk penyalinan Alquran periode awal.

Continue reading

Selasa, 25 Juli 2017

Kaligrafi Kufi, Seni Indah yang Tak Lekang Oleh Waktu

Apakah kamu menyukai seni? Apakah kamu suka seni kaligrafi? Tahukah kamu kaligrafi Kufi?

Kalau kamu baru mencari tahu apa itu kaligrafi Kufi, mending sama-sama kita belajar yuk.

Kaligrafi Kufi atau bisa juga disebut khat Kufi adalah kaligrafi arab tertua dan merupakan sumber dari seluruh kaligrafi arab. Kufi merupakan hasil adaptasi dari script tua abjad Nabatian.

Pemberian nama Kufi diambil dari tempat asalnya. Kaligrafi ini awalnya muncul di kota Kufah, Irak, yang kemudian menyebar ke seluruh jazirah Arab.
Kufi, pada masa awal, digunakan untuk menulis mushaf dan namnya du adalah maysaq. Semua mushaf yang dibuat sebelum abad keempat hijriyah masih ditulis dengan menggunakan huruf-huruf Kufi.

Orang Arab pada zaman dahulu memperindah gaya kaligrafi Kufi dengan menyisipkan unsur ornamen. Dengan penambahan ornamen tersebut, maka muncullah beragam corak Kufi dengan gaya yang baru.

Keindahan kaligrafi Kufi sampai membuat karya seni yang satu ini digunakan untuk menyalin ayat-ayat di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut kemudian ditampilkan atau dilukis pada dinding istana dan masjid.

Cara Menulis Kufi


Zaman dahulu, menulis Kufi menggunkan bambu dan tentu hal itu membutuhkan keahlian yang sangat tinggi. Nah, kalau sekarang, sudah banyak alat yang bisa digunakan untuk membuat Kufi.

Kamu bisa menggunakan pena, penggaris, jangka dan penggaris segitiga. Bahkan, dengan perkembangan teknologi, sekarang ada lho program untuk membuat kaligrafi Kufi.

Seiring berjalannya waktu, kini Kufi seolah menjadi seni yang berdiri sendiri dan digunakan oleh para seniman untuk mengekspresikan kreatifitas mereka.

Kalau dilihat sepintas, Kufi akan terlihat kaku. Namun, sesungguhnya, seni yang satu ini sangatlah lentur dan mudah untuk diolah menjadi berbagai bentuk. Tapi, semua itu tergantung dari seniman dan juga alat apa yang dia gunakan.

Nah, berikut ini beberapa jenis Kufi yang mungkin bisa kamu jadikan inspirasi untuk karyamu nanti.
 
1. Kufi Basit

Jenis yang pertama adalah Kufi Basit, merupakan Kufi sederhana yang tidak terdapat titik dan hiasan. Kufi ini berasal dari masa Khalifah Umayyah Abdul Malik bin Marwan.

Dikatakan sederhana karena Kufi ini hanya menampilkan bentuk pokok suatu huruf saja. Baik itu cara merangkainya atau dalam anatomi huruf tunggalnya.
 
2. Kufi Muzakhrof

Jenis kufi Muzakhrof merupakan Kufi yang diberi hiasan berupa bunga atau muzahhar, daun atau muwarroq dan pohon atau musyajjar. Tapi ketiga elemen itu bisa hanya ada satu dalam sebuah karya atau ketiga-tiganya masuk dalam satu karya. Kufi Muzakhrof ini pertama kali muncul di Mesir.
 
3. Kufi Musattar

Kufi Musattar merupakan kaligrafi yang tersusun dari garis lurus yang bertemu dengan garis vertikal. Pertemuan garis tersebut membentuk sudut siku yang tegak lurus tanpa adanya satu putaran atau lengkungan.

Kufi Musattar juga memiliki nalam lain Handasi Tarbi’i dan Murabba’, artinya adalah kubus. Jadi, ya memang hanya kotak-kotak saja. Sehingga, untuk membuatnya diperlukan penggaris dan juga pena.

Nah, mungkin karena menggunakan penggaris dalam pembuatannya, akhirnya kaligrafi Kufi ini diberi nama Musattar. Dan kufi jenis ini sekarang sedang ngetren lho, dengan bentuk yang tidak biasa dan bisa dikreasikan menjadi seni luar biasa.

Gimana? keren-keran kan karya kaligrafi Kufi di atas? Kamu juga bisa membuatnya lho, ada banyak tutorial yang bisa dilihat di youtube. Selamat mencoba 🙂

Continue reading

Senin, 24 Juli 2017

Pengertian Dan Jenis kaligrafi Kufi

Pengertian Kufi

Kamu pecinta kaligrafi? Kalau iya, tentu kamu pasti mengenal kaligrafi kufi. Kaligrafi atau yang biasa disebut Khat Kufi ini adalah kaligrafi Arab tertua dan merupakan sumber seluruh kaligrafi arab. Mengapa dinamakan kufi? Karena kaligrafi ini bermulnga dari kota Kufah yang kemudian menyebar ke seluruh jazirah Arab.

Orang-orang Arab pada waktu itu berupaya mengolah dan mempercantik gaya kufi dengan cara menyisipkan unsur-unsur ornamen sehingga lahirlah beragam corak kufi yang baru. Dulu cara menulis kufi sangatlah terbatas hanya menggunakan bambu, namun sekarang banyak cara menulis kufi yang bisa digunakan. Antara lain dengan penggaris, pena, jangka dan segitiga. selain itu khat atau kaligrafi kufi pernah menjadi satu-satunya tulisan yang di gunakan untuk menyalin Al-Quran. Banyak pula ayat Al-Quran yang dipateri menggunakan kufi di dinding-dinding istana, masjid bahkan nisan-nisan yang ada di kuburan.

Seiring berjalannya waktu, kufi berubah menjadi suatu seni yang berdiri sendiri yang digunakan oleh para seniman sebagai alat mengeluarkan ekspresi dan kreatifitas mereka. Walaupun cenderung kaku namun kufi sangat lentur dan mudah diolah. Itu semua dikarenakan dalam pembuatannya kufi lebih tergantung pada alat-alat bantu seperti pena, penggaris. Karenanya semua orang dapat menulisnya walaupun dia bukan seorng khattat.

Di era kini, kaligrafi kufi berkembang menjadi berbagai macam jenis. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasannya berikut ini.
a. Khat atau Kaligrafi Basit

Gaya atau model kufi ini sangat sederhana, sebab hanya menampilkan bentuk pokonya saja baik cara merangkainya ataupun dalam anatomi huruf tunggalnya. Kesederhanaan yang ditampilkan dalam gaya ini membuat kita memudahkan menangkap maksud dari bacaannya. jika ingin melihat contoh dari gaya ini, kamu bisa melihat di Masjid Jami’ Ibnu Toulun yang berada di Mesir, Qubbah Al-Sakhrah yang berada di Yerussalem Palestana, serta umumnya di kuburan yang membentang dari Irak sampai Maghribi.

b. Khat Kufi Musattar atau Handasi Tarbi’i atau Murabba

Khat kufi Musattar memiliki nama lain yaitu khat Kufi Handasi Tarbi’i atau Khat Khufi Murabba yang berarti kubus. Kaligrafi ini tersusun atas garis-garis lurus yang bertemu garis-garis vertikal yang membentuk suatu sudut-sudut tegak lurus tanpa adanya satu putaran pun. Oleh karena itu, diperlukan penggaris dan pena dalam membuatnya. Dari sinilah penamaannya dengan Musattar dinisbahkan pada penggaris yang dianggap bisa menjadi sarana utama dalam menulisnya.

Dalam gaya kepenulisan Kufi Mutassar ini tumbuh dan berkembang dengan kreatifitas seni yang sangat tinggi sehingga melahirkan beberapa gaya antara lain.
  1. Khat kufi Musattar Mutasyabik (Berlangganan)
  2. Khat kufi Musattar Muta’assir bil Falsafah (Dipengaruhi oleh pemikiran filsafat)
  3. Khat Kufi Musattar Muta’assir bil Rasm (Dipengaruhi oleh gambar)

Jenis-jenis Kufi

Khat Kufi yang berhubungan dengan bentuk:
  1. Khat Kufi Muwarraq (Kufi Berdaun)
  2. Khat Kufi Mutalasiq (Berlengketan satu sama lain)
  3. Khat Kufi Muzayyin Nafsah (Menghiasi dirinya sendiri)
  4. Khat Kufi Muzakhfar (Berhias dan Berbunga)
  5. Khat Kufi Muta’assar bil Rasm (Dipengaruhi Lukisan)
  6. Khat Kufi Madfur (Bersilangan)
Khat yang berhungan dengan masa atau waktu:
  1. Khat Kufi Andalusia (berkembang di masa kekuasaan Arab Andalusia pada tahun 752 M).
  2. Khat Kufi Fatimi (berkembang pada masa pemerintahan Fatimiyah di Mesir pada tahun 909-1171 M).
  3. Khat Kufi Ayubi (berkembang pada masa pemerintahan Ayubiyah yang menguasai Yaman, Syiria dan Mesir pada tahun 1169-1260 M).
  4. Khat Kufi Mamluki (berkembang pada masa pemerintahan Mamluk yang menguasai Mesir pada tahun 1250-1517 M).
  5. Khat Kufi Modern (berkembang pada awal tahun 2001n M)

Continue reading

Mengenal Kaligrafi Kufi

Sebagian besar rumah masyarakat di tanah air yang beragama Islam pasti mempunyai pajangan kaligrafi rangkaian kalimat-kalimat dalam bahasa Arab yang ditulis dengan indah. Terdapat beragam jenis kaligrafi Arab sesuai metode penulisannya dan bentuk-bentuk hurufnya, salah satunya adalah kaligrafi kufi. Inilah kaligrafi Arab yang paling tua dan seringkali dinyatakan sebagai sumber seluruh kaligrafi Arab. Asal mula nama kufi sesungguhnya berasal dari nama kota Kufah tempat seni kaligrafi yang satu ini pertama kali dibuat hingga akhirnya menyebar ke seluruh jazirah Arab.

Mengenal lebih dekat kaligrafi kufi


Pada masa tersebut penduduk Arab mempercantik corak kufi dengan cara memasukkan unsur-unsur ornament dan ternyata melahirkan trend penulisan kaligrafi terbaru. Corak tersebut kemudian digunakan untuk menyalin potongan ayat Al-Quran pada masjid-masjid, dinding-dinding bangunan dan istana, bahkan nisan. Lambat laun seni kufi ini menjadi suatu teknik tersendiri bagi para seniman sebagai sarana ekspresi seni dan kreatifitas. Karena pembuatan kaligrafi kufi lebih tergantung pada alat bantu seperti penggaris dan pena maka pembuatannya menjadi lebih mudah dan fleksibel. Artinya, hampir semua orang dapat membuat sendiri jenis kaligrafi yang satu ini meskipun bukan seorang ahli.

Perkembangan kaligrafi kufi


Jenis kaligrafi ini menjadi semakin berkembang seperti yang akan diulas berikut ini:

1. Kaligrafi Basit atau Khat

Model kufi yang pertama ini tergolong sangat sederhana atau hanya menampilkan bentuk pokok sebuah tulisan baik dalam hal anatomi huruf tunggalnya atau pun cara merangkaikannya. Dengan demikian siapa pun yang melihat akan dapat dengan mudah mencerna maksud bacaannya. Gaya tersebut tampak jelas pada kaligrafi-kaligrafi yang terpajang di Masjid Jami’ Ibnu Toulun Mesir, atau Qubbah Al-Sakhrah di Yerussalem Palestina.

2. Khat Kufi Mutassar

Yang khas dari model kaligrafi ini adalah tersusun dari garis-garis lurus kemudian bertemu garis-garis vertical serta membentuk suatu sudut-sudut tegak lurus dan tanpa membentuk sebuah putaran sekali pun. Inilah sebabnya selain pena, penggaris adalah perangkat yang paling penting dalam pembuatan kaligrafi ini. Gaya tersebut melahirkan 3 jenis konsep lain, yaitu khat kufi Musattar Mutasyabik, khat kufi Musattar Muta’assir bil falsafah atau dipengaruhi konsep filsafat, dan terakhir Khat kufi Musattar Muta’assir bil Rasm yang dipengaruhi oleh gambar.

Sementara itu untuk jenis-jenis kaligrafi kufi yang berhubungan dengan bentuk adalah, kufi berdaun, berbentuk lengket satu sama lain, menghiasi dirinya sendiri, berhias dan berbunga, bersilangan, atau terpengaruh gaya lukisan.

Jenis khat juga dikategorikan berkaitan dengan masa, yaitu:
  • Khat Kufi Andalusia – Jenis kaligrafi ini berkembang pada masa pendudukan Arab di kawasan Andalusia yaitu sekitar tahun 752 M
  • Khat Kufi Fatimi – Jenis yang kedua ini berkembang di masa pemerintahan Fatimiyah di kawasan Mesir yaitu tahun 909 – 1171 M
  • Khat Kufi Ayubi – Jenis ini berkembang di tahun 1169 – 1260 M yaitu pada masa pemerintahan Ayubiyah yang menduduki kawasan Mesir, Syiria, dan Yaman.
  • Khat Kufi Mamluki – Sesuai namanya jenis kaligrafi ini berkembang di masa pemerintahan Mamluk yang menguasai Mesir di tahun 1250 – 1517 M
  • Khat Kufi Modern – Jenis kaligrafi kufi yang terakhir ini berkembang pada awal tahun 2001 M.
Selain ditulis secara manual menggunakan perangkat alat tulis dan penggaris, sekarang ini pembuatan kaligrafi model kufi bahkan sudah dapat dilakukan dengan teknik digital. Bentuknya yang terlihat modern juga sangat cocok untuk dipajang di rumah-rumah masa kini terutama untuk hunian dengan konsep simple, minimalis, dan masa kini. Nah, semoga menginspirasi Anda.

Continue reading

Produk Kaligrafi Terbaik Dari Penyedia Jasa Jual Kaligrafi Kufi Di Jepara

Kaligrafi adalah jenis kesenian Islam yang berupa tulisan indah yang umumnya diambil dari ayat-ayat Al Quran. Seni kaligrafi dalam dunia Islam memang cukup menonjol mengingat gambar-gambar lain yang berkaitan dengan makhluk hidup memang kurang diterima. Kaligrafi sendiri berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu kalios yang artinya indah, dan graph yang bermakna tulisan. Salah satu jenis kaligrafi yang saat ini semakin banyak diminati adalah kaligrafi kufi yang mengandung unsur-unsur ornament. Seni kaligrafi kufi memang termasuk yang tertua di Arab tetapi tentu bukan halangan bagi Anda untuk mendapatkannya saat ini seperti misalnya pada penyedia jasa jual kaligrafi kufi di Jepara. Dengan teknik pembuatan yang semakin modern sehingga menghasilkan produk terbaik tentu harga yang harus Anda bayar tentu tidak murah. Tapi jangan khawatir karena Anda pasti puas dengan hasilnya.

Jual kaligrafi kufi di Jepara dengan teknik modern


Dahulu untuk membuat tulisan kaligrafi kufi ini memang menggunakan alat yang sederhana yaitu pena yang terbuat dari material kayu yang diruncingkan. Tetapi seiring kemajuan jaman perangkat yang digunakan tentu semakin modern misalnya dengan bantuan penggaris, jangka, dan sebagainya yang membuat penulisan huruf menjadi semakin presisi. Di era computer sebagaimana saat ini, pembuatan kaligrafi kufi ini bahkan dapat dilakukan dengan teknik digital atau program computer yang spesifik.

Produk-produk yang demikian ini tersedia pada toko jual kaligrafi kufi di Jepara. Anda juga bisa memesan kaligrafi kufi ini dengan media kanvas atau yang lainnya dengan tulisan dan warna sesuai selera. Warna yang direkomendasikan adalah yang sesuai dengan warna dominan ruangan atau dengan tone yang sama dengan warna cat dinding. Anda bahkan bisa memesan secara online bila domisili Anda berjauhan dengan gerai. Setelah memesan sesuai prosedur dan membayar tarif yang ditetapkan dengan transfer, Anda tinggal menunggu produk pesanan Anda dikirim ke rumah.

Bila Anda gemar memajang kaligrafi di rumah, sebaiknya Anda perlu tahu sekilas tentang sejarah kaligrafi Islam. Akar kaligrafi Arab sesungguhnya adalah naskah hieroglif Mesir (kanaan, semit) yang kemudian terbagi menjadi khat Feniqi atau Fenisia dan terbagi lagi manjadi Arami (Aram) serta Musnad atau kitab yang mencantumkan tentang berbagai jenis hadist. Tentang siapa yang pertama kali menciptakan kaligrafi hingga saat ini masih menjadi pertentangan, tetapi yang pasti umumnya dalam sejarah peradaban Islam, seni kaligrafi ini berisi potongan-potongan hadist Rasulullah SAW atau potongan ayat Al Quran.

Kaligrafi ini kemudian menjadi ekspresi seni dalam budaya Islam yang diterapkan pada bangunan, seni dekoratif, permata, senjata, manuskrip, dan lain-lain. Kaligrafi tertua disebut sebagai khat kufi sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya yaitu khat yang berbentuk siku. Tak ada tanda baca atau harakat pada bentuk kaligrafi tersebut sampai zaman kekhalifahan Ali bin Abi Thalib yang baru dilengkapi tanda baca sempurna. Seni kaligrafi kemudian semakin berkembang dengan huruf-huruf yang semakin lembut, lentur, dan cantik serta mudah digoreskan. Tetapi siapa sangka ternyata di jaman sekarang ini model kaligrafi dengan bentuk yang kaku tersebut menjadi trend dan kembali diminati untuk hunian-hunian modern.

Di tanah air sendiri, ditemukannya manuskrip berbentuk kaligrafi adalah yang menandai kedatangan Islam ke nusantara. Pada masa tersebut telah berkembang kaligrafi berjenis kufi, sulus, serta nasta’lik dan beberapa abad kemudian baru muncul gaya kontemporer. Semua ini termuat pada batu nisan makam raja-raja kerajaan Islam di Aceh, Madura, Jawa, Mataram, Ternate, dan lain-lain.

Nah, semoga bermanfaat dan jangan lupa hanya hubungi penyedia jasa jual kaligrafi kufi di Jepara untuk memperoleh produk terbaik.

Sumber : https://kaligrafikufi.co.id/produk-kaligrafi-terbaik-dari-penyedia-jasa-jual-kaligrafi-kufi-di-bekasi/
Continue reading

Senin, 22 Agustus 2016

Definisi Kaligrafi

Beberapa definisi kaligrafi:
  1. Menutudt Syaikh Syamsuddin Al-Ahfani, pengertian khath (kaligrafi) adalah: "Ilmu yang mempelajari bermacam bentuk huruf tunggal, pisah dan tataletaknya serta metode cara merangkainya menjadi susunan kata atau cara penulisannya di atas kertas dan sebagainya" (Al-akfani -Irsyadul Qasid).
  2. Menurut Yaqut Al-Musta'shimy, "Kaligrafi adalah seni arsitektur yang dieksoresikan lewat alat keterampilan".
  3. MenututUbaid bin Ibad: " Khat merupakan duta/utusan dari tangan, sedang pena adalah dutanya" 
Kaligrafi Islam

Di dalam seni rupa Islam, tulisan arab seringkali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena di atas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam atau kulit.

Salah satu bentuk penerapan kaligrafi Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al Hamra, Spanyol.



Kaligrafi Arab Kayu

Kaligrafi Arab dari Kayu ini diukir di kayu, bisa dari kayu jati, kayu mahoni dan lainnya. Kaligrafi Arab Kayu ini di ukir oleh masyarakat Jepara. isi kaligrafi disadur dari ayat-ayat Al-Quran yang mempunyai khat turki atau yang lainnya. Kaligrafi arab Kayu terbagi menjadi beberapa kategori, kaligrafi Allah Muhammad, Kaligrafi ayat Kursi, Kaligrafi Ayat seribu dinar, kaligrafi asmaul husna, dan kaligrafi surah-surah Al-Quran

Kaligrafi Islam Kontemporer

Kaligrafi Islam kontemporer merupakan karya “pemberontakan” atas kaedah-kaedah murni kaligrafi klasik. Perkembangannya sangat pesat menjejali aneka media dalam bentuk-bentuk kategori. Mazhab tersebut berusaha lepas dari kelaziman khat atau kaligrafi murni yang banyak dipegang para khattat di banyak pesantren dan perguruan-perguruan Islam seperti Naskhi, Tsulutsi, Farisi, Diwani, Diwani Jali, Kufi, dan Riq’ah.

Corak-corak kaligrafi Islam kontemporer dibagi kepada kategori-kategori tradisional, figural, ekspresionis, simbolik, dan abstraksionis mutlak.
Continue reading

Belajar Kaligrafi Arab

Belajar Kaligrafi Arab

Mungkin anda yang mengunjungi website ini baru atau awam mengenai seni kaligrafi untuk itu kami sebagai perantara dalam seni kerajinan kaligrafi menulis ulasan bagaimana cara belajar kaligrafi Arab yang mudah dan simple.

Seperti yang telah saya ulas pada artikel pengertian kaligrafi/ khot arab, bahwa khot adalah seni menulis arab dengan indah, langsung ke point sajalah, seperti halnya menulis huruf-huruf lain, kita harus mengetahui bentuk dan fareasi huruf yang kita tulis dalam hal ini adalah huruf arab, setelah kita bisa menulis arab, kita ingin tulisan kita indah dan sesuai dengan tata cara menulis huruf arab yang betul dan indah, inilah yang dinamakan khot, belajar khot memang tak semudah membalikkan sebuah tangan yang hanya melihat langsung kita bisa melakukan dengan baik  tidak seperti itu, belajar khot arab membutuhkan proses  latihan, seperti halnya seni-seni yang lain membutuhkan proses penemuan jati diri kesenianya.



Dalam proses latihan khot yang harus kita tahu adalah tata cara penulisan yang sesuai kaidah khot, sebelum kita membahas lebih jauh, yang harus kita sadari bahwa latihan menulis khot itu diibaratkan diri kita adalah sebagai komputer dan tangan kita adalah printernya dan tulisan kita adalah hasil dari ide dari komputer dan dicetak menggunakan printer, maka dari itu kita harus menginstal terlrbih dahulu printer kita, disini tangan kita, dengan cara banyak menjiplak tulisan yang sesuai kaidah atau telah diakui keindahanya dan kesusuaian kaidahnya, itu salah satunya. Untuk memulai belajar khot terlebih dahulu kita harus bias menulis nuqtoh (titik) yang benar, karena semua huruf akan kembali pada titik yang kita buat, titik adalah dasar dari semua dasar kaidah menulis khot, jadi titik yang kita tulis harus baik dan benar supaya tulisan kita menjadi baik dan benar.

seperti dalam kaidah khot, bahwa titik adalah ukuran dari semua huruf, seperti huruf alif seberapa panjang huruf alif itu, yaitu jika kaidahnya ada yang mengatakan 6 atau 4 huruf, menyesuaikan ketebalan huruf tersebut dan dalam pemakaianya. Bahwa jelas pembuatan titik sangatlah penting, maka dari itu kita harus berlatih membuat titik yang benar.

Jika sudah bisa membuat titik kita coba membuat zigzag atau garis berliku menggukan alat tulis kita, buatlah sebagus mungkin, jika dirasa sudah bagus, sekarang kita coba membuat huruf arab tersebut, satu persatu yang sesuai kaidah yaitu sesuai ukuran titik. Coba terus hingga bisa baik dan bagus. Selamat mencoba..
Continue reading